Cara Mudah Membuat Grafik Kurva Baku (Konsentrasi VS Absorbansi)

Cara Mudah Membuat Kurva Baku

Hai.. sobat etiket 😀 kali ini akan saya sampaikan tentang cara mudah membuat kurva baku dengan Microsoft Excel. 

Pembuatan kurva baku biasanya dibuat untuk mencari persamaan regresi linier hubungan antara konsentrasi vs absorbansi. 

Pembuatan kurva didasarkan pada data yang kita dapat  setelah kita melakukan pengukuran beberapa baku seri  menggunakan alat Spektrofotometer Uv-Vis. 

Langkah-langkah dalam pembuatan kurva baku adalah sebagai berikut:

1) Masukkan data ppm dan absorbansi di kolom microsoft excel 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

     

 

Buka microsoft excel kemudian ketik data hasil dari pengukuran yang didapat. 

Mungkin sobat etiket ada yang bertanya  kenapa jumlah range konsentrasi hanya 5 seri, apakah boleh menggunakan 7,8 atau 10 😂 (menurut pustaka untuk skala laboratorium dibutuhkan minimal 5 seri konsentrasi, jika skala Industri baru disiapkan 8 deret seri konsentrasi. 

Pembuatan seri konsentrasi tidak terlepas dari pembuatan larutan baku induk. Pembuatan baku induk biasanya menggunakan satuan ppm atau disebut dengan Parts Per Million / bpj (bagian perjuta).

Lebih mudahnya seperti ini: satuan konsentrasi larutan adalah mg/ L atau mg/kg atau mg/1.000.000 mg sehingga disebut bagian perjuta. 👀 bingung? coba dipahami pelan-pelan.

Perhitungan baku induk:

Pembuatan baku induk biasanya dengan konsentrasi 1000 ppm sebetulnya tidak harus dengan 1000 ppm. Bagaimana cara membuat konsentrasi baku induk paracetamol 1000 ppm dengan labu ukur 100 ml?

caranya adalah sebagai berikut: ppm = mg/1000 

mg (konsentrasi yang dibuat) /L (1000) x 100 (labu ukur)

1000/1000 x 100 = 100 mg --> jadi yang ditimbang adalah 100 mg

Cara Kerja: Ditimbang 100 mg serbuk bahan baku paracetamol, dimasukkan labu ukur kemudian ditambah pelarut, kocok ad larut kemudian di adkan sampai tanda labu.

Setelah baku induk siap langkah selanjutnya membuat deret baku seri contoh: 10, 20, 30, 40, 50 ppm. Pembuatan deret baku seri biasanya mengacu dari jurnal atau dengan trial konsentrasi yang paling bawah, misal pakai konsentrasi 10 ppm kemudian di coba diukur dispektro jika hasilnya absorbansi sekitar 0,2 maka bisa dilanjutkan. Jika hasil absorbansi 0,9 maka konsentrasi bisa di turunkan.

CARA MEMBUAT BAKU INDUK DAN BAKU SERI

Bagaimana membuat deret baku seri? 10 ppm dan yang tersedia labu adalah 100 ml

10 ppm / 1000 ml x 100 ml = 1 ml

Cara kerja: Pipet 1 ml dari larutan baku induk kemudian dimasukkan ke labu ukur 100 ml kemudian di tambahkan pelarut ad sampai tanda batas labu.

untuk konsentrasi selanjutnya 20, 30, 40, 50 ppm bisa disesuaikan.

2) Blok Kolom Data






 

 

 

 

 

Perlu diperhatikan untuk penulisan angka absorbansi disesuaikan dengan pengaturan leptop bisa pakai , (koma) atau . (titik)

3). Klik insert, klik scater pilih yang tengah

4). Klik Quick Layout kemudin pilih fx (layout 9)

5. Tinggal diatur nih 😀  Axis Title diganti ppm dan absorbansi, hapus yang tidak  diinginkan jadi deh

Persamaan regresi Y= bx + a yang didapat adalah y = 0.0114x + 0.1314 dengan nilai R2= 0.9934

Hayo yang banyak keliru adalah menyimpulkan nilai R yang dimaskut R2 disini adalah koefisien determinasi bukan r atau R (korelasi). Nilai r atau R korelasi baru didapatkan jika temen2 memasukkan ke kalkulator di akar kuadratkan 0.9934 = 0.9966 ini baru ketemu r atau R koefisien korelasi. Hubungan garis yang kuat jika nilai r atu R nya + 1 jika arahnya naik, -1 jika arahnya menurun.

Perjuangan Memperoleh Sertifikat BNSP Spektrofotometri 

Kurva Baku









Terus R2=Koefisien determinasi artinya apa? koefisien determenasi artinya menunjukkan tingkat kepercayaan kurva sebesar 0,99934 (99%) dengan tingkat kesalahan 1%, kesalahan tersebut dipengaruhi oleh faktor yang lain. Contoh saat pembuatan baku seri yang kurang tepat, spektro yang belum siap sudah digunakan dll. Untuk jurnal jika sobat jeli biasanya menggunakan nilai R2 jarang memakai r.

Banyak yang bingung dalam menggunakan rumus y = bx + a sehingga salah dalam perhitungan. 

Contoh: Jika didapatkan nilai Absorbansi 0.232 berapa nilai kadar?

Silahkan dimasukkan ke rumus 0.232 = 0.0114x + 0.1314 maka hasilnya adalah 8.8 ppm

Ketika kita melihat rumus regresi langsung diubah ke x= y-a /b jika hasilnya rumus + (positif) atau x= y+a /b jika hasilnya rumus - (negatif)

Persamaan regresi linier merupakan hitungan dasar jika sobat etiket akan menggunakan intrumental yang lain seperti KLT densitometri GC dan KCKT.

Sobat etiket bisa baca cara mudah memahami metode spektro, dan validasi metode analisisnya untuk melengkapi setelah belajar kurva baku.

Demikian yang bisa saya sampaikan smoga bermanfaat 👍 jika sobat masih kebingungan silahkan berkunjung ke youtube Etiket Farmasi






Komentar

Postingan Populer

Cara Uji Disolusi dan Perhitungan

Contoh Soal UKAI Industri dan Teknologi Sediaan Farmasi