Jangan Sepelekan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
GERD dikenal sebagai Refluks Asam lambung
Suatu kondisi dimana cairan yang ada di lambung naik kembali ke esofagus (refluks), menyebabkan peradangan (esofagitis) dan kerusakan pada dinding esofagus.
Cairan yang naik ke esofagus biasanya mengandung asam dan pepsin. Komponen asam diyakini paling berbahaya dari cairan refluks. Berjalanannya waktu peradangan dapat mengikis lapisan esofagus sehingga menyebabkan komplikasi diantaranya:
PENTINGNYA MENGETAHUI ATURAN MINUM OBAT CEKKK!!!
- ulkus esofagus
- penyempitan esofagus
- perubahan prakanker pada esofagus
Faktor-Faktor yang dapat menimbulkan GERD diantaranya: obat-obatan (teofilin), makanan (coklat. kopi, alkohol, rokok dan makanan berlemak),
Tanda-tanda pada penderita GERD adalah REGURGITASI dan HEARTBURN
Regurgitasi adalah suatu keadaan dimana terjadi refluks sesaat setelah makan biasanya ditandai dengan rasa asam dan pahit di lidah.
Heartburn adalah suatu keadaan dimana terjadi rasa mirip terbakar pada epigastrium disertai rasa nyeri dan pedih. Penderita merasakan rasa panas di ulu hati sampai terasa di sekitar dada.
Gaya hidup yang perlu di ubah bagi penderita GERD adalah sebagai berikut:
1. Menurunkan berat badan
2. Meninggikan posisi kepala saat posisi tidur
3. Lakukan makan malam paling lambat 2-3 jam sebelum tidur
4. Menghindari makanan pemicu GERD seperti: coklat, minumam mengandung kafein (kopi),
makanan berlemak dan pedas serta alkohol.
makanan berlemak dan pedas serta alkohol.
Obat-obat golongan PPI (Pompa Proton Inhibitor) merupakan salah satu terapi untuk penderita GERD yang memiliki keefektifan serupa dengan terapi pembedahan. Golongan obat ini yang paling efektif dalam pengobatan lesi esofagitis.
Golongan obat PPI seperti omeprazole, pantoprazol, lansoprazol, esemeprazol dan rabeprazol. Pemakaian dosis tunggal obat-obat ini dikonsumsi pada pagi hari sbelum makan.
Daftar Pustaka:
Saputra MD, Budianto W. 2017. Diagnosis dan Tatalaksana Gastroesophagial Reflux Disease (GERD) di Pusat Pelayanan Kesehatan Primer. CDK-252. 44 (5), Hal 329
Komentar
Posting Komentar