Melawan Tua Dengan Antioksidan

Dengan semakin bertambahnya usia secara alami kulit akan mengalami proses penuaan. Pembentukan senyawa radikal bebas secara terus menerus didalam tubuh.  Pengaruh sinar matahari secara langsung dapat menyebabkan kulit menjadi rusak, ciri kulit rusak ditandai dengan munculnya keriput, sisik, kering dan pecah-pecah. Selain itu kulit kelihatan kusam dan muncul flek-flek hitam. Kerusakan kulit bisa juga dipengaruhi oleh polusi, kebiasaan merokok, pestisida, minuman beralkohol, nutrisi yang gak seimbang sehingga menciptakan radikal bebas.

Gambaran radikal bebas
 

Radikal bebas adalah suatu molekul yang kehilangan elektron sehingga molekul tersebut tidak stabil dan berusaha mengambil elektron dari molrkul atau sel lain. Sifat radikal bebas adalah sangat reaktif yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Untuk melawan radikal bebas perlu perlu penggunaan antioksidan. Anti oksidan bisa daplikasikan dalam bentuk sediaan kosmetik ataupun dari bahan makanan, sayur-sayuran atau  buah-buahan terutama yang kaya Vit C.

Komponen dari alam yang berperan kuat untuk melawan anti oksidan adalah kandungan flavonoid. Semakin tinggi kadar flavonoid yang terkandung pada makanan, buah dan sayur sangat bermanfaat untuk melawan radikal bebas.  Cara kerja anti oksidan adalah menghentikan proses perusakan sel dengan cara memberikan elektron kepada radikal bebas. Antioksidan akan menetralisisir radikal bebas sehingga tidak mempunyai kemampuan lagi mencuri elektron dari sel dan DNA.

Pada dasarnya senyawa antioksidan dapat dibedakan menjadi 3 golongan yaitu:

antioksidan Primer senyawa ini sudah ada didalam tubuh kita, yaitu berupa enzim superosida dismutase. Enzim ini yang akan melawan jika ada senyawa radikal bebas menyerang tubuh kita. enzim ini akan semakin aktif jika mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung seng, mangan, tembaga dan selenium.

antioksidan Skunder, antioksidan ini menangkap radikal bebas serta mencegah efek yang ditimbulkan senyawa radikal bebas agar tidak menimbulkan efekyang lebih besar. senyawa antioksidan ini bisa kita dapatkan jika mengkonsumsi buah yang kaya dengan Vit E, Vit C dan betakaroten. Adapun buah-buahhan yang mengandung potensi yang luar biasa untuk menangkal radikal bebas adalah sebagai berikut:

Buah-buahan yang memiliki aktivitas antioksidan diantaranya yaitu: 

Buah Naga, Buah Sirsak, Buah Jambu Merah, Buah Blimbing Wuluh, Buah Apel, Buah Pisang, Buah Apel, Buah Manggis, Buah Kiwi dan buah Tomat 

antioksidan Tersier  senyawa ini dapat memperbaiki sel-sel jaringan yang rusak yang ditimbulkan senyawa radikal bebas. Jenis enzim yang dimaksut seperti metionin sulfoksidan reduktase yang dapat memperbaiki DNA dalam inti sel.

Beberapa penelitian tentang aktivitas antioksidan terhadap buah-buahan hasilnya menyebutkan bahwa buah yang berwarna cerah umumnya memiliki aktivitas antiokasidan yang tinggi dengan nilai IC 50 < dari 50 ppm.

Pengujian sekala laboratorium untuk melihat kemampuan zat melawan radikal bebas dapat menggunakan metode spektrofotometri dengan senyawa radikal bebas DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Senyawa DPPH merupakan suatu senyawa radikal yang stabil. Pengujian ini biasanya dilakukan untuk menguji aktivitas antioksidan radikal dan vitamin yang bersifat antioksidatif.

Metode pengujian DPPH ditentukan dengan hasil IC50 (Inhibition Concentration 50%), metode ini sebagai parameter konsentrasi yang memebrikan efek 50% (IC 50). Arti dari IC 50 adalah konsentrasi atau ppm yang mampu menghambat 50% oksidasi. Reaksi terjadi karena adanya elektron yang tidak berpasangan, DPPH memberikan serapan yang kuat ketika di uji dengan Sepktrofotometri, ketika elektron berpasangan absorbansi yang dihasilkan akan menurun. Keberadaan senyawa antiokasidan dapat mengubah warna larutan DPPH dari ungu menjadi kuning. Lebih lengkap tentang pengujian DPPH bisa dibaca di kupas tunstas uji DPPH.

Semakin kecil nilai IC 50 semakin kuat dari aktivitas antiokasidan. Suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat jika nilai IC50 < 50-100 ppm, kategori sedang jika 100-150 ppm dan lemah jika IC50 151-200 ppm. 

 

 

Pustaka:

Dehpour, A.A., Ebrahimzadeh, M.A., Fazel, N.S., dan Mohammad, N.S. 2009.Antioxidant activity ofmethanol extract of Ferula Assafoetida and Essential Oil Composition, Grass aceites, 60 (4), 405-412

Rahmi H. 2017. Review: Aktivitas Anti Oksidan Dari Berbagai Sumber Buah-Buahan di Indonesia. Jurnal Argotek Indonesia 

Sayuti K & Rina .2015. Antioksidan alami dan Sintetik. In As. Press. Padang

 




Komentar

Postingan Populer

Cara Mudah Membuat Grafik Kurva Baku (Konsentrasi VS Absorbansi)

Cara Uji Disolusi dan Perhitungan

Contoh Soal UKAI Industri dan Teknologi Sediaan Farmasi