Potensi Rosella Yang Luar Biasa
Mengenal lebih dekat bunga Rosella Kediri
Bunga rosella dengan nama latin (Hibiscus sabdariffa Linn.) merupakan bunga tunggal berwarna merah yang artinya setiap tagkai hanya terdapat satu bunga. Kelopak bunga memeliki beberapa warna tergantung jenis varietasnya. Bunga rosela disebut juga Perambos, Gamet walanda (Sunda), Kasturi roriha (Ternate), Mrambos hijau (Jateng), Asam jarot (Padang). Diperkirakan berasal dari India Timur, kemudian menyebar secara luas kedaerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia.
Bunga Rosella Merah |
Kandungan Fitokimia
Kandungan fitokimia tanaman rosela memiliki efek farmakologis dan fisiologis selain itu juga sebgai produk kesehatan. Beberapa kandungan fitokimia bunga rosela diantaranya adalah: senyawa flavonoid, saponin dan tanin yang mempunyai aktivitas antibakteri. Flavonoid bekerja dengan cara mendenaturasi protein sehingga sehingga sel bakteri terhenti. Saponin diabsorbsi pada pada permukaan sel mengakibatkan kerusakan dengan naiknya permeabilitas atau kebocoran sel membran, sehingga menyebabkan kematian sel bakteri. Sedangkan senyawa tanin bekerja dengan cara menurunkan poliferasi bakteri dengan menghambat aktivitas enzim pada metabolisme bakteri.
Perbedaan tempat tumbuh dan ketinggian penanaman bunga rosela ternyata berpengaruh terhadap kadar flavonoid total ekstrak bungan rosella. Suradji dkk telah melakukan penelitian pada tahun 2015 membuktikan bahwa rosela yang di tanam di Kabupaten Kediri dengan ditanam di daerah Luwu Utara memiliki perbedaan kadar Flavonoid.
Manfaat Bunga Rosella
Bunga rosela dapat dimanfaatkan sebagai penunjang ekonomi terutama di wilayah Kediri. Masyarakat pada umumnya membuat seduhan dari bunga rosela untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Pengolahan bunga rosela yang masih sederhana dengan cara pengerian dan dijual kepada pengepul.
Bunga rosella oleh masyarakat biasanya digunakan untuk pengobatan diuretik, antihipertensi, antikanker, peluruh batu ginjal, antikoleterol dan antibakteri.
Kandungan Bunga rosela yang bertanggung jawab dapat menurunkan koleterol dipengaruhi oleh pektin dan anthosianin. Seduhan bunga rosela telah dibuktikan dengan penelitian oleh Sri Wahyuni pada tahun 2015. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental dengan desain pre-pos-test dengan kelompok kontrol dan menggunakan hewan mencit. Pemberian seduhan bunga rosela terbukti menurunkan kadar kolesterol pada mencit yang dibuat koleterol.
Pembuatan Simplisia Bunga Rosela
1. Pengumpulan Bahan Baku
2. Pencucian
3. Pengeringan
simplisia bunga rosella |
Pembuatan Gel Hand Sanitizer dari Bunga Rosella
Gel hand sanitizer dibuat sebagai antiseptik tangan untuk menghambat pertumbuhan bakteri diharapkan sediaan ini lebih praktis penggunaannya sehingga tidak perlu mencuci tangan dengan sabun tangan sudah terlindungi dari bakteri.
Pembuatan gel dimulai dengan: Menuangkan akudes panas sebanyak 10 kali berat CMC Na kedalam mortir. Timbang CMC-Na taburkan ke mortir tunggu sampai mengembang, kemudian digerus sampai terbentuk masa gel. Timbang nipagin dilarutkan dengan propilenglikol selanjutnya dimasukkan ke mortir gerus ad homogen. Kemudian timbang ekstrak bunga rosela gerus ad homogen jadilah gel ekstrak bunga rosela.
Pustaka:
Suradji dkk 2015. Studi Komparasi Kadar Flavonoid Total Pada Bunga Rosella Merah (Hibiscus Sabdariffa L.) Asal Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan dan kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur
Wahyuni S. 2015. Efek Seduhan Kelopak Kering Bunga Rosela (Hibiscus savdariffa Linn) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Mencit Putih Jantan Balb/C Hiperkolesterol
Styawan dkk. 2019. Teknologi Pasca Panen dan Diversifikasi Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) Di Desa Pagung Kecamatan Semen Kabupaten Kediri. BJPMI. 9-16
Komentar
Posting Komentar